Gunung berapi merupakan suatu system saluran fluida panas
(batuan dalam wujud cair atau magma) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10
km di bawah permukaan bumi. Apabila gunung berapi meletus, magma akan keluar
sebagai lava. Lava adalah batuan dalam fase cair (magma) yang biasanya
dikeluarkan pada saat mencapai permukaan.
Selain lava, dikenal pula istilah lahar. Lahar adalah
aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir, dan kerikil
akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi). Di
Indonesia, khususnya, aktivitas aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan
meningkatnya intensitas curah hujan.
Aktivitas lempeng bumi dan aktivitas lainnya di dalam
bumi dapat mengakibatkan adanya letusan gunung berapi. Lokasi gunung berapi
yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur
(Pacific Ring of Fire). Ratusan gunung api aktif terdapat di pinggiran Samudera
Pasifik. Busur cincin Api Pasifik merupakan zona pertemuan dua lempeng
tektonik.
Tipe-Tipe Letusan Pada Gunung Berapi
Letusan Tipe Merapi
Tipe letusan seperti ini sangat
berbahaya sekali karena lava yang keluar sangatlah kental, sehingga dapat
menyumbat mulut kawah. Oleh karena itu, tekanan gas yang terdapat di dalam
perut bumi semakin bertambah kuat dan dapat memecahkan sumbatan lava.
Sumbatan tersebut kemudian terdorong
ke atas, yang berakhir pada terlemparnya lava ke mana-mana. Lava ini menuruni
lereng gunung, selain itu keluar pulalah awan panas yang lebih sering dikenal
sebagai wedhus gembel atau awan panas.
Letusan Tipe Perrey atau Plinian
Letusan tipe ini juga sangat
ditakuti masyarakat karena semburannya yang dapat mencapai ketinggian 80km dan
sangat merusak lingkungan.
Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasanya terjadi
karena terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung berapi dan bentuknya seperti
jarum. Karena sumbatannya kecil, maka tekanan dari dalam perut bumi semakin
besar, sehingga jika penyumbatan tersebut tidak dapat dibendung lagi, maka
gunung tersebut dapat meletus.
Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan ini keluar bersamaan dengan
air danau kawah dan mengakibatkan air danau tumpah bersama lava. Laharnya yang
berbahaya sangat membahayakan manusia.
Letusan Tipe Merapi
Tipe letusan seperti ini sangat
berbahaya sekali karena lava yang keluar sangatlah kental, sehingga dapat
menyumbat mulut kawah. Oleh karena itu, tekanan gas yang terdapat di dalam
perut bumi semakin bertambah kuat dan dapat memecahkan sumbatan lava.
Sumbatan tersebut kemudian terdorong
ke atas, yang berakhir pada terlemparnya lava ke mana-mana. Lava ini menuruni
lereng gunung, selain itu keluar pulalah awan panas yang lebih sering dikenal
sebagai wedhus gembel atau awan panas.
Letusan Tipe Perrey atau Plinian
Letusan tipe ini juga sangat
ditakuti masyarakat karena semburannya yang dapat mencapai ketinggian 80km dan
sangat merusak lingkungan.
Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasanya terjadi
karena terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung berapi dan bentuknya seperti
jarum. Karena sumbatannya kecil, maka tekanan dari dalam perut bumi semakin
besar, sehingga jika penyumbatan tersebut tidak dapat dibendung lagi, maka
gunung tersebut dapat meletus.
Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan ini keluar bersamaan dengan
air danau kawah dan mengakibatkan air danau tumpah bersama lava. Laharnya yang
berbahaya sangat membahayakan manusia.
0 komentar:
Posting Komentar